Boiler follow mode pdf
This option is available only when the option Use 2D Graphics Acceleration in the Page Display preferences is selected. Two conditions can affect page layout and zoom. If this option is not available in the Page Display preferences, you may need to update your GPU card driver to enable this hardware feature. Contact your card vendor or computer manufacturer for an updated driver. Toolbar buttons, panels, and menus shift apart slightly to accommodate selecting with your fingers. The Touch reading mode optimizes viewing and supports most common gestures.
You can change the default preference setting for Touch mode. In Basic Tools , choose the desired default setting from the Touch Mode menu. You can specify whether you want to view documents in this viewing mode. A message is displayed in the document message bar.
You will be unable to make changes and add annotations to the document. In the Preferences dialog box under Categories , select Documents. When Line Weights view is off, it applies a constant stroke width 1 pixel to lines, regardless of zoom. When you print the document, the stroke prints at the true width. You can customize many options for displaying the compare results.
For more information, see Compare two versions of a PDF file. Legal Notices Online Privacy Policy. User Guide Cancel. View PDFs in Read mode. Set the Full Screen navigation bar preference. In the Preferences dialog box under Categories, select Full Screen. Read a document in Full Screen mode.
Do any of the following:. Escape Key Exits must be selected in the Full Screen preferences. Close the Tools pane in Acrobat DC. Display themes in Acrobat DC. All the UI elements and the document background appears light gray.
Dark Gray - Setting the theme to Dark Gray improves visual ergonomics by reducing eye strain, and facilitate screen use in dark environments — all while conserving battery power. The dark theme is now extended to include the top menu, on-page contextual menu, scroll bar and the comments pane. Preferences for viewing PDFs. Documents preferences.
Open Cross-document Links In Same Window: Closes the current document and opens the document being linked to in the same window, minimizing the number of windows open.
If the document being linked to is already open in another window, the current document is not closed when you click a link to the open document. If you do not select this option, a new window opens each time you click a link to a different document.
Always use filename as document title: Allows you to use the filename as the document title. Not selected by default. Hidden Information. Redaction Adjust Filename When Saving Applied Redaction Marks: Specifies a prefix or suffix to use when saving a file to which redaction marks have been applied. For example, if you installed both the English and German versions, then you can choose either language for the patterns. The Patterns option appears in the Search and Redaction dialog boxes.
Full Screen preferences. Which Monitor To Use: Specifies the monitor on which full-screen display appears for users with multiple-monitor configurations. Show Navigation Bar: Shows a minimal navigation toolbar regardless of the document settings. You can also page through a document by pressing Return, Shift-Return to go backward , or the arrow keys.
This option is typically used for setting up kiosk displays. You can page through a document using the mouse or keyboard commands even if automatic paging is selected. You can select a color from the color palette to customize the background color. Mouse Cursor: Specifies whether to show or hide the pointer when Full-Screen mode is in operation. Default Transition : Specifies the transition effect to display when you switch pages in Full-Screen mode and no transition effect has been set for the document.
Direction: Determines the flow of the selected default transition on the screen, such as Down, Left, Horizontal, and so on. The available options vary according to the transition. If no directional options affect the selected default transition, this option is not available. Available only for transitions with directional options. General preferences. This option is deselected by default. Upon the first click, the article zooms to fill the document pane horizontally; subsequent clicks follow the thread of the article.
Show Quick actions on text selection: Display a quick action toolbar on text or image selection. You can also snap or pull out tabs as individual windows. To do this, select a tab and drag the thumbnail that appears away from the toolbar, and then release the tab.
Touch Mode: Sets how Acrobat enters the Touch mode, if at all, for touch enabled devices. In Touch mode, Toolbar buttons, panels, and menus shift apart slightly to accommodate selecting with your fingers. Scale for screen resolution restart required : Auto-detect screen resolution and scale the PDF for viewing, or display the PDF as it is irrespective of the screen resolution. Warnings Do Not Show Edit Warnings: Disables warning boxes that would normally appear when you delete items such as links, pages, page thumbnails, and bookmarks.
Reset All Warnings: Restores default settings for warnings. Click a message to get information about features, updates, or online services, or to open an element in the application, such as a task pane.
Deselect the option to prevent in-product marketing messages from appearing. Transactional messages, which facilitate the Adobe Online Service, cannot be turned off.
Check 2D Graphics Accelerator Windows only : Appears only if your computer hardware supports 2D graphics acceleration. When selected, allows hardware acceleration usage when the first document is opened. Tetapi apabila terjadi beban turbin turun dengan pembukaan katup uap yang tetap, maka putaran akan naik akibat jumlah uap melebihi yang dibutuhkan.
Untuk mengembalikan keputaran normal maka perlu memperkecil pembukaan katup uap agar menyesuaikan jumlah uap yang dibutuhkan. Begitu juga sebaliknya bila terjadi beban turbin naik, maka kebutuhan uap harus disesuaikan lagi. Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas, maka governor dapat melakukan perubahan-perubahan sesuai kebutuhan secara automatik gambar 2, konstruksi governor dengan 6 katup.
Gambar 2. Kontruksi Governor dengan 6 Katup. Naik turunnya gaya F ini tergantung radius perputarannya R pada putaran konstan, sebagai contoh lihat gambar 3. Gambar 3a Gambar 3b. Bila beban turun maka putaran naik sehingga kenaikan gaya pada flyweights akan mengungguli spring force dan mengangkat speeder rod untuk mengurangi pembukaan steam valve yang akan membatasi kenaikan putaran.
Selanjutnya spring force akan mengimbangi gaya fly weight yang lebih besar pada suatu posisi putaran baru yang lebih tinggi. Sebaliknya bila beban naik maka putaran turbin akan turun, akibatnya spring force akan mengungguli gaya pada flyweight dan menggerakan turun speeder rod untuk menambah pembukaan stem valve dan membatasi penurunan putaran. Sementara spring force juga mengalami penurunan yang akhirnya akan bertemu dengan gaya flyweight pada posisi putaran baru yang lebih rendah.
Pada gambar 3. Hubungan antara respon governor terhadap perubahan kecepatan disebut speed droop. Selanjutnya jarak vertikal antara kedua garis putus-putus itu menyatakan sensitivitas dari Governor atau Dead Band yaitu perubahan putaran yang diperlukan sebelum Governor bereaksi karena adanya gesekkan.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas maka pada Governor Hidrolik menggunakan pompa sentrifugal khusus Governor impeler pump yang berfungsi sebagai sensor putaran menggantikan fly weight dan oil press. Tekanan keluar akan bervariasi sebanding dengan kwadrat dari putaran turbin yang selanjutnya sebagai pengatur orifice press, dari HP oil dengan melalui sebuah bellow dalam speed changer assembly.
Bellow ini akan mengontrol cup valve untuk menghasilkan regulating pressure yang juga berfungsi sebagai pressure transformer untuk menggerakkan Governor lihat gambar 10 effect of speed changer. Perbandingan tekanan pada pressure transformer inilah yang menentukan berapa besarnya speed droop pada turbin ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 4. Hal ini sangat erat hubungannya dengan effisiensi. Untuk pembangkit yang harga kWh- nya murah akan ditetapkan menjadi beban dasar base load dan turbinnya harus bersifat malas speed droop besar , agar dapat beroperasi pada beban tetap maksimum sepanjang waktu tanpa dipengaruhi oleh frekuensi dari sistem.
Sebaliknya pembangkit yang harga kwhnya mahal akan menjadi penanggung beban puncak peak load dan turbirnnya harus bersifat rajin speed droop kecil , Dengan pengaturan speed droop pada setiap pembangkitan didalam sistem interkoneksi, maka frekwensi sistem akan dapat dipertahankandengan stabil pada 50 Hz. Gambar 5. Komposisi Pembebanan Pembangkit. Apabila pada sistem interkoneksi bebannya dicatu oleh 2 unit pembangkit gambar 11 dengan putaran rata-rata Fs, bila tiba-tiba beban sistem naik sebesar beban tertentu, maka putaran turbin kedua unit pembangkit berubah pada F Sl.
Begitu juga sebaliknya bila terjadi beban sistem turun. Gambar 6: Sistem Interkoneksi 2 Pembangkit 3. Mode kendali pengoperasian unit PLTU umumnya disesuaikan dengan karakteristik maupun kondisi unit yang bersangkutan. Dalam keadaan interkoneksi dengan sistem jaringan, beban pada jaringan merupakan demand sedang unit - unit pembangkit berfungsi sebagai suply. Untuk mencapai kondisi stabil, maka harus senantiasa ada keseimbangan antara suply dengan demand.
Besaran yang dipakai untuk menyatakan kesimbangan ini adalah frekuensi. Sistem dengan harga sama normalnya adalah 50 Hz. Bila frekuensi sistem turun hingga rendah dari 50 Hz, berarti demand lebih besar dari suply. Sebaliknya bila frekuensi sistem lebih tinggi dari 50 Hz, berarti demand lebih kecil dari suply. Dalam suatu sistem jaringan listrik, demand senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Dalam rangka untuk senantiasa mencapai keseimbangan, maka unit-unit pembangkit harus selalu siap mengikuti perubahan tersebut setaip saat.
Disinilah letaknya peran dari sistem kendali operasi pada unit pembakit. Segmen beban dasar boleh dikata hampir tidak mengalami perubahan sepanjang periode. Sedangkan segmen bahan puncak dari waktu kewaktu mengalami perubahan yang cukup.
Operasi Beban Dasar. Sesuai dengan pola keutuhan sisi demand, ada unit-unit pembangkit tertentu yang diberi tugas memikul beban dasar. Berdasarkan pertimbangan ekonomis, maka unit pembangkit yang dipilih untuk tugas ini umumnya unit pembangkit yang biaya produksinya rendah. Selain itu, sensitivitas unit terhadapa perubahan frekuensi juga rendah. Dengan kata lain, unit ini hampir tidak terpengaruh oleh perubahan frekuensi sistem sehingga boleh dikata unit ini tetap beroperasi pada beban yang konstan meskipun frekuensi sistem berubah-ubah.
Operasi Beban Puncak. Pada segmen beban puncak, suply harus senantiasa mengikuti perubahan demand setiap saat. Karena itu, unit yang difokuskan untuk melayani segmen beban puncak agak berbeda dengan unit yang difokuskan untuk beroperasi guna memenuhi beban dasar. Manakala demand berubah, maka sesuai terjadi ketidak seimbangan antara suply dengan demand yang mengakibatkan perubahan frekuensi sistem.
Untuk mencapai keseimbangan kembali. Suply harus segera berubah dan menyesuaikan dengan kondisi demand yang baru. Tugas penyesuaian ini dilaksanakan oleh unit yang difokuskan untuk melayani segmen beban puncak.
Dengan demikian maka unit yang difokuskan untuk melayani beban puncak harus memiliki sensitivitas yang cukup perubahan frekuensi sistem sebatas harga tertentu, maka unit ini mulai bereaksi untuk mengembalikan frekuensi sistem ke kondisi normal. Karena itu, beban unit yang beroperasi untuk melayani beban puncak senantiasa bervariasi dalam skala terbatas dari waktu kewaktu. Operasi Pengendali Frekuensi. Dewasa ini, tuntutan akan mutu listrik dari sisi demand demikian tinggi.
Salah satu parameter yang dipakai sebagai acuan untuk menentukan mutu listrik adalah frekuensi. Seuai dengan kompleksitas kebutuhan listrik, sisi demand menghendaki agar frekuensi tetap konstan flat setiap saat tanpa ada perubahan.
Tuntutan yang demikian menyebabkan sisi suply harus menyediakan unit pembangkit khusus untuk mengendalikan frekuensi agar tetap konstan setiap saat.
Unit pembangkit yang difokuskan untuk ini disebut Unit Pengendali Frekuensi. Unit pengedali frekuensi memiliki sensitivitas sangat tinggi sehingga akan segera bereaksi manakala ada tendensi perubahan frekuensi sistem sekecil apapun juga.
Jadi beban unit pengendali frekuensi senantiasa bervariasi bahkan mungkin dari detik ke detik. Prinsip dari mode operasi free governor adalah dengan membiarkan kendali pembebanan unit sepenuhnya kepada sistem governor guna mengikuti perubahan frekeunsi sistem. Dalam kondisi ini, bila frekuensi sistem naik, maka governor akan menurunkan beban unit dan sebaliknya manakala frekuensi sistem turun, maka governor akan menaikkan beban unit. Mode operasi load lomit prinsipnya adalah tidak membiarkan kendali pembebanan unit sepenuhnya kepada sistem governor.
Dengan kata lain, governor akan melaksanakan sebagian tugas kendali pembebanan sementara sebagian lagi dilaksanakan oleh load limit. Berfungsi membatasi pergerakan Governor untuk mempertahankan beban maximum pada suatu harga yang dikehendaki oleh Operator, Sitem ini bekerja dengan kontrol oil berupa relief valve yang terdiri dari spring loaded yang sensitif dan dapat diatur untuk membatasi tekanan minyak pengatur control oil pressure sesuai yang diinginkan.
Selama masih berada dibawah limit ini, kendali pembebanan unit sepenuhnya dilakukan oleh governor dalam arti beban unit dapat naik atau turun mengikuti kondisi frekuensi sistem. Lewat dari limit, governor tidak lagi dapat menaikkan beban unit meskipun frekuensi sistem masih rendah. Hal ini disebabkan karena lewat dari limit, maka signal dari governor akan diblokir dan diambil alih oleh signal load limit. Mode operasi ini umumnya hanya diterapkan pada waktu unit start up dan memberikan posisi sesuai dengan kemampuan unit saat itu atau pada unit pembangkit yang mengalami derated.
Bila pada kondisi normal operasi, pengoperasian Load Limitter ini harus seizin P3B Pusat Penyalur dan Pengatur Beban sebab dapat mempengaruhi frekwensi dari sistim in- terkoneksi bila terjadi gangguan pada unit lain. Umumnya, variasi beban unit diperoleh melalui perubahan aliran uap steam flow ke Turbin yang diatur oleh katup governor, ini berarti bahwa perbedaan antara kondisi beban rendah dan beban tinggi hanya terletak pada aliran uap sementara tekanan dan temperatur ketel ketika beroperasi pada beban tinggi sama dengan ketika beroperasi pada beban rendah.
Cara ini ternyata mengandung banyak kerugian terutama ketika beroperasi pada beban parsial dimana antara lain terjadi kerugian throtling. Untuk mengurangi kerugian, ada cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan metode sliding pressure. Dalam cara ini, variasi pembebanan dilakukan melalui variasi tekanan ketel. Jadi manakala kebutuhan beban sisi demand rendah, maka beban unit diturunkan dengan cara menurunkan tekanan uap dalam boiler.
Ketika kebutuhan baban meningkat, beban unit dinaikkan dengan menaikkan ketel, Dengan demikian, ketika beroperasi pada beban rendah, karena tekanan ketel yang diturunkan, maka kerugian throtling juga akan berkurang. Selain itu, karena ketika beroperasi pada beban rendah, tekanan ketel juga rendah, berarti stress pada ketel juga berkurang. Kerja dari pompa air pengisi ketel juga menjadi lebih ringan. Karena itu, metode operasi sliding pressure menjanjikan lebih banyak keuntungan. Initial Presure Regulator IPR Peralatan ini berfungsi untuk mencegah kerusakan turbin oleh aliran uap basah carry over akibat gangguan pada boiler sehingga tekanan uap utama masuk turbin turun.
IPR bekerja dengan cara mengontrol GV untuk menurunkan beban turbin bila tekanan uap drop hingga mencapai settingnya lihat gambar 6. Gambar 6. Dengan demikian bila terjadi gangguan diluar rentang dari IPR maka.
Operator harus mengambil tindakan. IPR dapat diposisikan in masuk atau Out keluar dari panel Turbomaster di Control Room sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan kondisi Unit. Vacum Unloader Peralatan ini berfungsi untuk mencegah kerusakan sudu turbin karena overheating akibat terjadinya vacuum kondensor turun tekanan absolutnya naik. Pada kejadian diluar rentang kerja vacuum unloader, maka harus diambil alih oleh Operator. Sistem ini bekerja bila terjadi keadaan sebagai berikut : a.
Bila load unbalance. Over Speed Trip Mechanism. Apabila OPC sudah bekerja, tetapi putaran turbin masih naik terus maka mekanismeOver Speed Trip ini akan bekerja untuk men-trip turbin. Tenaga sentrifugal kemudian diteruskan ke pegas dan bautnya keluar menyentuh suatu tuas yang kemudian men-trip Over Speed Trip Valve dan membuka tekanan auto stop oil ke drain sehingga semua katup-katup yang mengalirkan uap ke turbin menutup dan katup searah uap pengambilan juga akan menutup. Low Vaccum Trip Proteksi ini dipasang bertujuan untuk mencegah terjadinya overheating pada exhaust dan timbulnya stress pada sudu turbin tingkat akhir yang diakibatkan oleh vakum kondensor yang rendah.
Panas juga dapat terjadi bila semua katup uap menutup dan generatornya menjadi motor motoring , sehingga sudu tingkat akhir memutar sisa uap yang terjebak windage. Cara kerjanya juga dengan melepas tekanan auto stop oil ke drain melalui over speed trip oil lihat gambar 9.
Gambar 9. Selenoid Trip. Penyemprot Ruang Hood L. P Ketika uap melintasi turbin, uap akan memanaskan sudu-sudu, casing-casing dan lain-lain. Panas juga dihasilkan oleh pengaruh-pengaruh gesekan pusar windage antara uap dan sudu-sudu. Pada kondisi normal operasi, efek tambahan panas ini tidak menimbulkan masalah karena panas yang ditimbulkan akan dibawa oleh uap itu sendiri.
Terlepas dari masalah penurunan efisiensi turbin, proses ini akan memperbaiki kondisi uap pada sisi pembuangan Exhaust. Tetapi bila turbin beroperasi pada aliran uap yang sangat rendah, pengaruh panas akibat windage menjadi lebih besar daripada pengaruh proses pendinginan oleh uap sehingga temperatur dari sudu-sudu L. P dan casing akan naik.
Kondisi akan menjadi lebih buruk bila ditambah dengan vacum yang rendah. Untuk mencegah kerusakan akibat masalah ini, turbin dilengkapi dengan LP Hood Spray. Air kondensat akan disemprotkan baik antara casing-casing L. P pada desain casing dobel atau langsung kearah uap saat ia meninggalkan baris-baris akhir sudu-sudu turbin.
Turbomaster Control. Mengatur dan mengontrol posisi pembukaan katup- katup uap sehingga jumlah uap atau energi yang masuk turbin dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan pembangkitan. Governor valve GV. Kedua katup ini pada prinsipnya berbeda tetapi pada kondisi tertentu mempunyai pengertian yang sama dalam menentukan jumlah uap masuk ke turbin. Gambar dibawah memperlihatkan diagram dasar dari Turbomaster Control. Gambar berikut ini merupakan gambar pengaturan putaran turbin dimana terlihat peralatan lain yang terkait pada pengaturan tersebut,yaitu : Initial Pressure Regulator IPR.
0コメント